ALAT UKUR TINGKAT KEKERINGAN GABAH MENGGUNAKAN JEMBATAN WHEATSTONE BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN METODE KOMPARASI TEGANGAN DAN KEKERINGAN

Authors

  • Bobi Khoerun Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia
  • Haris Apriyanto Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia
  • Karsid Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia
  • Icha Fatwasauri Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia
  • Naufal Fadhlu Rohman Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia
  • Zulmi Harsoni Suryapringga Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia
  • Rizky Budiman Pepbriari Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Politeknik Negeri Indramayu, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31884/jre.v3i1.51

Keywords:

Wheatstone, Gabah, Kekeringan

Abstract

Pada budidaya tanaman padi untuk menghasilkan beras kualitas terbaik maka gabah harus dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering buatan. Gabah yang terlambat dikeringkan akan menurunkan kualitas beras. Hal ini dikarenakan karena kadar air dan kelembaban yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat mengukur tingkat kekeringan gabah. Penelitian ini membuat alat ukur tingkat kekeringan gabah menggunakan prinsip jembatan wheatstone. Tujuannya adalah merancang alat ukur kekeringan gabah menggunakan jembatan wheastone berbasis arduino dan membandingkan hasilnya dengan alat ukur moisture meter. Rangkaian ini berisikan 3 resistor ukuran serupa, 1 potensiometer dan pipa PVC yang diisi dengan gabah yang di dalamnya diberi penampang sebagai sensor. Kemudian dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan dari function generator sebesar 3,5 VAC. Kemudian kedua Vout dari rangkaian jembatan wheatstone akan dimasukkan pada port A0 dan GND pada arduino untuk mengolah program yang didasari dari fungsi persamaan eksponen yang dibuat pada matlab untuk menampilkan kekeringan pada layar LCD. Untuk hasil perbedaan persentase antara alat ukur kekeringan menggunakan jembatan wheatstone dengan moisture meter, dimana gabah kering 12% dari alat ukur kekeringan dengan jembatan wheatstone, sedangkan pada moisture meter adalah 12,5%. Untuk gabah kering 14,6% pada alat kekeringan menggunakan jembatan wheatstone, sedangkan pada moisture meter 14,7%. Kekeringan gabah paling basah sebesar 29,2% menggunakan rangkaian jembatan wheatstone, sedangkan moisture meter sebesar 30%.

Downloads

Published

2024-06-20

How to Cite

Khoerun, B., Apriyanto, H., Karsid, Fatwasauri, I., Fadhlu Rohman, N., Harsoni Suryapringga, Z., & Budiman Pepbriari, R. (2024). ALAT UKUR TINGKAT KEKERINGAN GABAH MENGGUNAKAN JEMBATAN WHEATSTONE BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN METODE KOMPARASI TEGANGAN DAN KEKERINGAN. JURNAL REKAYASA ENERGI, 3(1), 41–47. https://doi.org/10.31884/jre.v3i1.51