ANALISIS KINERJA MESIN PENGERING HASIL PANEN MEMANFAATKAN ENERGI BUANG KONDENSOR DENGAN PENAMBAHAN HEATER
DOI:
https://doi.org/10.31884/jre.v3i2.71Kata Kunci:
Komoditas Hasil Panen, Pengeringan, Heater, Kadar Air, TemperaturAbstrak
Salah satu proses pengolahan hasil panen yang sangat penting adalah pengeringan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air hingga tingkat yang aman untuk penyimpanan, mencegah pertumbuhan mikroorganisme, dan mempertahankan kualitas produk. Dalam penelitian ini, komoditas hasil pertanian seperti biji kopi, biji jagung, dan kacang tanah dikeringkan dengan menggunakan teknologi yang bekerja dengan memanfaatkan energi buang kondensor dengan penambahan heater. Ketiga produk tersebut telah dikeringkan selama 3 jam. Proses pengeringan berhasil menurunkan kadar air biji kopi hingga 11,9% pada suhu 42,4 ºC, dan kadar air biji jagung hingga 14% pada suhu 44,2 ºC. Kedua produk ini telah berhasil dikeringkan hingga mencapai kondisi yang ideal sesuai dengan standar komoditas panen. Adapun kadar air kacang tanah setelah dikeringkan mencapai 11,6 % pada suhu 45,4 ºC. Dengan kadar air 11,6 % setelah pengeringan awal, kacang tanah belum memenuhi standar kadar air yang dipersyaratkan untuk penyimpanan jangka panjang, sehingga kacang tanah memerlukan waktu pengeringan yang lebih lama dari 3 jam. Sementara itu, untuk sistem heating dehumidifier yang dirancang dengan menggunakan dua heater mampu menghasilkan udara panas sebesar 12,1 kJ/s. Sistem ini memiliki nilai COP yang cukup baik sekitar 4,63 dengan efisiensi sebesar 88%.